Presiden Kita Bimbang?

0 Comments

Presiden Kita Bimbang?
Seminggu terakhir negeri ini dalam situasi yang cukup genting dan mengalami tekanan yang besar dalam bidang ekonomi dan keuangan.
Harga minyak yang sangat tinggi melambung, beban subsidi anggaran yang sangat besar, merosotnya kurs rupiah dollar dan bencana-bencana yang berurutan sejak awal tahun.
Di saat-saat genting seperti ini beberapa meneteri yang bertanggun jawab terhadap penyelenggaraan teknis negara ini melakukan tindakan-tindakan yang tidak menarik dan melontarkan komentar-komentar yang bodoh. Tentu saja dunia menanggapi dengan sentimen buruk bahwa pemerintahan tidak dikelola dengan baik dan tidak dikelola oleh orang-orang yang memahami masalah.
Lalu muncullah apa yang disebut presiden kita sebaga empat agenda penyelesaian masalah negara. Disampaikan setelah rapat maraton yang serius (mestinya) dihadiri oleh menteri-menteri dan pejabat yang bertanggungjawab pada pokok-pokok masalah yang sedang terjadi.
Kalau melihat bagaimana presiden mengumumkan agenda tersebut tanpa harus melihat isi dari agenda yang banyak dinilai tidak tepat sasaran dan tidak memiliki makna penting, maka dapat dilihat bagaimana gesture dan penampilan seorang yang sedang bimbang, lemah dan tidak pasti yakin dengan apa yang diumumkannya. Lihatlah foto berita halaman pertama sebuah koran nasional, tampak bagaimana wajah presiden yang bermimik ragu, dengan di belakangnya menteri-menteri yang menatap dan berpostur tidak tegas, ketua perencana pembangunannya malah menunduk senyum kecut. Menteri-menteri yang lain seperti orang yang tidak tune in, bengong dan cenderung menatap kosong atau kecut.
Tidak nampak semangat kuat dan wajah cerah yang tampil, tidak seperti setahun yang lalu ketika mereka sedang mengumbar janji tentang masa depan negeri yang membaik dan hidup yang adil sejahtera.
Apakah presiden kita memang sedang benar-benar bimbang dalam mengambil langkah-langkah mengatasi masalah negeri ini?
Mudah-mudahan saja tidak.
Karena kalau presiden kita bimbang melangkah, negeri ini sebentar lagi runtuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *