Keluarga berkumpul dan saling menerjemahkan kata-kata dan gerak yang tampak di tengah-tengah suasana. Ada yang menggembirakan dan ada yang menyedihkan.
Apa yang dibicarakan sebagian menuju kepada sesuatu yang ada maknanya. Sebagian sekedar pengisi kekosongan bunyi. Sebagian lagi hanya hal-hal buruk yang dapat menambah amarah. Dan luka.
Ketika keluarga membesar, bertambah banyak dan jauh, semakin banyak hal yang sulit dikendalikan. Lalu ikatan menjadi semakin longgar dan lemah lalu lepas. Terburai ikatan itu dan tercerai keluarga bersamanya.
Setiap orang menurutkan kebutuhan sendiri dan jarang bertegur sapa meski sejenak, jarang bertemu muka meski sesaat, jarang berbagi meski sedikit.
Lalu dunia menjadi jauh. Semakin jauh dari rahmat dan berkah. Yang tersisa tinggal luka. Dan duka.
Gambaran yang demikian itu bisa terjadi pada setiap keluarga manapun. Termasuk keluarga kita.
Tentu kita tidak ingin itu sampai terjadi terhadap keluarga kita. Kita berharap dan berdoa mudah-mudahan keluarga kita tetap akan menjadi keluarga yang penuh rahmat, berkah dan tetap erat dan dekat.
Kita memerlukan suatu ikatan yang nyata dan saling bergandengan tangan dengan teratur dan rapi. Tentu ikatan pertama adalah dengan tali Allah. Dengan meminjam ikatanNya kita membangun ikatan sederhana, yaitu ikatan keluarga.
5 December, 2004
0 Comments