Ibu,
lembut jemarimu menyisiri rambutku
yang terurai jatuh dipangkumu
sambil engkau berkisah tentang
putri baik hati dan pangeran penolong
atau cinderela dan sepatu kaca
terkadang juga kisah peri
atau binatang-binatang lucu
hingga kuterbuai lelap di pangkuanmu
lalu engkau sibakkan rambut keningku
engkau belai lembut wajah mungilku
di sudut matamu bening mengembang
menitik sesungging senyuman
engkau kecup engkau belai
engkau dekap aku berulang
seolah tak ingin engkau lepaskan
lalu engkau tidurkan dan selimuti aku
di kala itu aku masih bocah
mengira semua itu hanya mimpi
kini sedang aku menimang anakku
bayangan kasihmu hadir kembali
membelai aku dan anakku
menentramkan aku
ketika kukenang engkau, ibu
terasa tanpamu dunia sunyi
meski keriuhan mengisi hari
meski kemegahan melimpahi diri
hingga tiada sanggup aku
membalas tulusmu
meski seluruhku bersimpuh di hadapmu
ibu,
maafkanlah aku.
5 December, 2004
0 Comments