>>Ini juga dari dewi
Semerbak Melati di Padang Sunyi
Setiap kali melangkah beribu-ribu jejak kuikuti
Menyusuri hutan dan sabana, melintasi gemercik air
Menjelajahi bukit-bukit dan lembah-lembah yang murung
Tampak jelas tapak-tapak derita sang alam
Satu per satu keindahan itu mulai pudar
Selangkah demi selangkah jejak itu membuat bencana
Tampak jelas batu-batu cadas yang merintih kesakitan
Lihatlah pepohonan mengaduh kepedihan
Yang dulu dikata orang kau begitu mempesona
Yang dulu dibilang orang kau begitu melenakan
Kini hanya tangis yang kurasakan
Hanya penderitaan yang kau bagikan
Tak ada lagi senyum-mu yg membahagiakan
Hilang sudah keceriaan yg mengobati hati ini
Malang seakan terus menimpamu
Hari demi hari kian menjadi
Hingar-bingar kehidupan dunia kita bawa kesana
Nafsu angkara murka kita tanam didalamnya
Hingga, langit pun tak kuasa mendengar jeritan-mu
Sampai seisi alam ini bermandikan air mata :((
Kejam-kah kita pada-nya
Setega itukan hati kita berbuat
Masihkan ada setitik embun dihati ini
Yang menyejukan luka alam ini
hmmmm siapakah gerangang sang “DEWI”?
Pak, keknya berpengalaman dalam bidang perfilman ya?? berarti bisa belajar donk ttg pembuatan film. boleh kan??
percaya gak pak, wkt bikin film indie kemaren itu semua crew, pemain, & para pendukung yg terlibat gak dibayar sepeserpun. dan ukt konsumsi serta kebutuhan lain² berasal dari kocek pribadi yg kebetulan ada
Dewi, ponakan bapak saya > sepupu saya > anak paklik saya …..
saya kira dia pengin juga menjadi penulis, wong di komputernya banyak naskah-2 puisi, syair lagu dan cerpen…. saya sudah menyemangatinya menerbitkanya menjadi buku…
Tentang film, ayukk kita belajar bersama-sama…. membuat film… siapa takut? he he he…. berpengalaman, sih belum… pernah mengalami, iya….
Kalau film indie keroyokan memang seharusnya indie bener, semuanya dari kocek sendiri, keroyokan. Yang penting semangatnya sudah nyata….Itu kunci indie….
Yukkkk….. kita bikin film, yukkkk…..[lagi]